RESUME
MATERI KULIAH
PETUNJUK TEKNIS MENGELOLA KELAS
BAHASA ASING
Oleh
FITRIA
ULFA. T
2311.022
DOSEN
PEMBIMBING
IRWANDI
,S. S.,M.Pd.
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
BUKITTINGGI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-Nya. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyalesaian resume yang dibuat sesuai dengan hal-hal yang
telah ditentukan.
Resume
ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN
LANGUAGE (TEFL). Pembahasa yang di jelaskan dalam resume ini bertujuan untuk
memperdalam pemahaman tentang “Teknik Mengelola Kelas Bahasa Asing”,dan supaya
natinya kita sebagai seorang calon guru dapat mengelola kelas bahasa asing
dengan baik.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisa resume ini masih memiliki banyak kekurangan .
oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan isi
resume ini penulis sambut dengan senag
hati.
Bukittinggi, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
PART
I MENGELOLA DIMENSI
FISIK KELAS
BAHASA ASING
1. Pencahayaan,
suara, dan kenyamanan
1.1 Ruangan
kelas yang rapi, bersih, dan tertib dalam berpenampilan.
1.2 Papan
tulis yang bersih.
1.3 Menyusun
kursi dengan teratur.
1.4 Ruangan
kelas bebas dari gangguan luar
1.5 Atap ruangan kelas yang ringan.
1.6 Adanya mesin pendingin yang dapat beroperasi
seperti AC
2. Susunan
tempat duduk
3. Pengunaan
papa tulis
4. Pengunaan
Peralatan
PART II MENGELOLA DIMENSI SOSIO- PSIKOLOGIS KELAS
BAHASA ASING
1. Mengelola
jumlah kelas yang berbeda
1.1 One-to-one
1.2 Kelas
besar
2.
Mengelola kemampuan kelas yang berbeda
2.1 Bekerja dengan
kemampuan yang berbeda
2.2 bekerja dengan
kemampuan siswa yang berbeda
3.
Berkompromi / bekerja sama dengan guru
lain dan prinsip
4.
Ciptakan iklim positif dalam kelas
4.1 Kedisiplinan
4.2 Memberikan
laporan penilaian.
4.3 Menyeimbangkan
antara pujian dan kritik.
5.
Aturan- aturan guru
5.1
Peraturan guru dalam kelas
5.2
Aturan dari penutur asli dan penutur
asing
6.
Gaya bahasa guru
6.1
Cara guru dalam mengajar
6.2
Strategi pertanyaan
7.
Karakter bahasa
7.1 Bahasa pertama
7.2 Bahasa kedua
8.
Bahasa tubuh guru
9.
Mengelola kesalahan dan umpan balik
9.1 Students
make mistakes
9.2
Feedback selama oral ( lisan )
Part
I
Mengelola
lingkungan fisik kelas bahasa asing
1.
Sight
(pencahayaan)
Jika
kamu seorang guru mempunyai kemampuan untuk mengontrol beberapa yang ada di
bawah ini, akan lebih bermakna dan berharga untuk melakukannya, seperti:
1.1 Ruangan
kelas yang rapi, bersih, dan tertib dalam berpenampilan.
Dalam artian siswa harus mematuhi
aturan dalam berpakaian. Ruangan kelas yang bersih dan rapi akan meningkatkan
semangat guru dalam mengajar dan nyaman bagi siswa dalam menerima pelajaran.
1.2 Papan
tulis yang bersih.
Sebelum proses belajar mengajar berlangsung siswa
telah membersihkan papan tulis terlebih dahulu.
1.3 Menyusun
kursi dengan teratur.
Kursi yang berantakan akan membuat siswa maupun guru
tidak nyaman di dalam ruangan kelas.
1.4 Gunakan
mading / papan bulletin.
Jika ruangan memiliki papan
bulletin/ mading dan guru punya waktu untuk menggunakan hendaknya guru mengisi
madding tersebut dengan tulisan yang bermakna bagi siswa.
1.5 Ruangan
kelas bebas dari gangguan luar seperti suara mesin, suara- suara dari jalan
raya yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.
1.6 Atap ruangan kelas yang ringan.
1.7 Adanya mesin pendingin yang dapat beroperasi
seperti AC
2. Susunan tempat duduk.
Jika
kursi dan meja dalam ruangan kelas dapat di pindahkan, buatlah pola setengah
lingkaran, bentuk U, atau jika ukuran kelas nya cukup kecil untuk 1 lingkaran
sehingga siswa tidak dapat melihat dan menatap gurunya secara langsung karena
terhalang oleh temannya.
Jika ruangan kelas memiliki 1 meja
untuk 2 orang, cobalah untuk mengatur siswa yang mana siswa dapat berinteraksi
dengan mudah dengan teman.
3.
Penggunaan
papan tulis.
Papan
tulis di ibaratkan dengan musuh terbesar seorang guru. Di papan tulis guru
dapat memberikan penjelasan baik berupa kata perkata , gambar- gambar, grafik
maupun peta yang berkaitan dengan apa yang sedang/ akan di pelajari.
4.
Peralatan.
Ruangan
kelas mungkin berisikan beberapa peralatan yang mungkin akan di gunakan guru
pada saat mengajar. Jika guru menggunakan peralatan listrik seperti in focus,
yakinkan bahwa:
·
Ruangan memiliki aliran listrik.
·
Peralatan sesuai dengan kenyamanan dalam
kelas.
·
Setiap siswa dapat melihat dan
mendengarkan langsung apa yang di tampilkan oleh guru.
·
Sediakan waktu sebelum dan sesudah
mengajar untuk menganbil dan mengembalikan peralatan kembali ke tempat semula.
·
Peralatan yang di gunakan tidak rusak.
·
Guru harus mengetahui bagaimana cara
mengoperasikannya.
·
Adanya bola lampu tambahan atau batre
atau apapun yang akan di butuhkan pada saat menggunakan in focus.
Part
II
mengelola
dimensi social psikologis kelas bahasa asing
1.
Mengelola
peserta didik dengan kelas yang berbeda.
1.1 One-to-one
Sangat
sulit untuk memberikan petunjuk pada pengajaran one- to-one, akan tetapi ada
beberapa pedoman yang cocok untuk dilakukan seperti yang di bawah ini:
·
Buat/ berikan kesan yang baik
Yaitu dengan cara
memperlihatkan penampilan dan kelakuan yang baik dalam pertemuan pertama.
Jika dalam pertamuan
pertama sudah memberikan kesan buruk maka untuk pertemuan berikut nya tidak
akan berjalan dengan semestinya.
Misalnya: dalam
pertemuan pertama guru kelihatan grogi, takut atau sangat gugup maka siswa bisa
jadi akan mengerjai nya sehingga guru tersebut tidak akan pernah merassa nyaman
mengajar di kleas itu.
·
Persiapan yang matang
Satu
hal yang terpenting dalam memberikan kesan yang baik kepada siswa ketika
mengajar adalah memperlihatkan kepada siswa bahwasannya guru telah mempunyai
persiapan yang matang dan dapat memberikan pemahaman tentang apa yang kan di
ajarkan denagn baik sehingga mudah bagi siswa untuk mengerti.
·
Fleksibel
Jika
siswa sudah mulai lelah, guru menyarankan siswa nya untuk istirahat sekitar 2
menit, berdiri dan berjalan mengelilingi ruangan.karena suasana kelas yang
rileks akan meringankan beban dan mempermudah siswa dalam memerima pelajaran.
·
Penyesuaian diri terhadap siswa.
Satu
dari beberapa manfaat pengajaran one- to-one adalah bagaimana guru dapat
menyesuaikan diri dengan kebiasaan atau kegemaran apa yang di sukai oleh
siswanya dalam gaya belajar.
·
Dengar dan lihat.
Penyesuaian
diri terhadap siswa hanya dapat dilakukan jika guru terlalu memperhatikan
tentang bagaimana respon siswa untuk aktifitas, gaya dan isi yang berbeda.
·
Memberikan penjelasan dan
pedoman/panduan.
Dalam pertemuan pertama
pada pengajaran one- to –one ini, guru harus menjelaskan kepada siswa tentang
apa dan bagaimana program yang akan di jalankan ketika proses belajar mengajar
di lakukan. Maksud nya, guru memberikan semacam kontrak kepada siswa sebagai
panduan nya selama proses belajar mengajar.
·
Jangan takut untuk mengatakan tidak.
Dalam pengajaran
one-to-one seorang guru tidak seharusnya
takut untuk mengatakan tidak dalam 2 situasi tertentu. Misalnya ketika siswa
menginginkan penjelasan yang lebi, guru harus mengatakan kepada siswa
bahwasanya permintaan mereka terlalu banyak dan guru tidak dapat melakukan
apapun untuk pertanyaan yang mereka ajukan. Dan siswa akan paham dengan
kondisi/situasi tersebut.
1.2 kelas
besar.
Beberapa kunci
kesuksesan dalam pengajaran kelompok besar, yaitu:
·
mengorganisir
dalam kelompok besar,
guru harus mengorganisir dan tahu apa yang harus di lakukan sebelum proses
belajar mengajar dimulai. Contoh: menyiapkan RPP.
·
Menetapkan dan menyusun rutinitas.
Maksudnya seorang guru
memiliki rutinitas dalam kelas seperti mengumpulkan PR, membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
·
gunakan langkah berbeda untuk aktifitas
yang berbeda.
Jika guru meminta siswa
untuk mengatakan sesuatu, sebagai contoh, guru harus memberikan waktu kepada
siswa untuk merespon sebelum membebankan nya. Ketika memberikan latihan kita
mungkin bekerja dengan cepat(mengajar dengan ceapat), akan tetapi jika kita
meminta siswa untuk memikirkan sesuatu kita akan memperlambat pengajaran.
·
Maksimalkan pekerjaan siswa.
Dalam pengajaran kelas
besar guru dapat memberikan tugas yang lebih kepada siswa agar siswa dapat
dengan mudah memahami apa yang ia pelajari, karena semakin banyak nya tugas
yang diberikan siswa akan semakin paham dengan materi tersebut. Jika siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan nya mereka bisa pergi keperpustakaan
atau mencari vgt di situs internet.
·
Gunakan siswa.
Artinya guru dapat
menggunakan atau memerintah siswa yang pintar dan memiliki pemahaman yang lebih
tentang materi yang di ajarkan untuk berbagi kepada teman- teman yang lainnya.
Namun dalam memilih siswa guru harus memilih siswa yang perduli dan guru akan memantau
penampilan mereka dengan seksama.
·
Gunakan lembar kerja.
jika kelas nya terlalu
besar, satu solusi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan memberikan
lembar kerja kepada siswa untuk tugas yang banyak seperti LKS. Namun jika
feedback telah di raih guru dapat melewati tahap lembar kerja siswa dengan
kelompok secara keseluruhan dan semua siswa akan mendapat manfaat dari lembar
kerja tersebut.
·
Gunakan kerja berpasangan dan kerja
kelompok.
Dalam kelas besar kerja
kelompok aadalah bagian terpenting karena dapat memaksimalkan partisipasi siswa
dalam belajar. Dengan adanya kerja kelompok siswa akan lebih aktif baik dalam
bertanya, menjawab maupun memberikan saran dan masukan kepada siswa yang lain.
·
Gunakan reaksi pengulangan
Kelas dapat dibedakan
ke dalam 2 bagian, 5 baris pertama dan 5 baris bagian belakang. Tiap-tiap
bagian mengucapkan bagian dari
percakapan, bertanya atau menjawab pertanyaan atau mengulang kalimat atau
kata-kata. Biasanya digunakan untuk level rendah.
·
Take account of vision and acoustics
Kelas besar seringkali
mengambil tempat diruangan yang besar. Cara ini memiliki keuntungan jika guru
ingin siswa pindah posisi namun guru juga harus memastikan bahwa apa yang guru
perlihatkan atau yang guru tulis dapat dilihat dan apa yang guru ucapkan atau
mainkan dalam kelompok keseluruhan dapat di didengarkan oleh siswa.
·
Gunakan ukuran kelompok untuk keuntungan
guru.
kelompok besar memiliki
beberapa kerugian tapi juga memiliki satu keuntungan utama, dalam kelompok
besar, lelucon itu sangat lucu, drama itu lebih dramatic dan suasana kelas yang
hangat dan lebih mencakup kelompok kecil.
2.
Mengelola
kemampuan siswa yang bermacam- macam.
Wawasan
inklusif pendidikan yang memberikan semua fasilitas yang sama baik pada anak
yang sempurna maupun tidak.
2.1 bekerja
dengan kemampuan yang berbeda.
Aktifitas yang
diberikan oleh guru pada siswa yang sudah paham berbeda dan siswa yang belum
nenguasai, karena bagi siswa yang sudah
mengerti ia akan merasa bosan jika yang di ajarkan itu itu saja.
2.2 bekerja
dengan aksi siswa yang berbeda.
·
Berikan siswa tugas yang berbeda.
guru meminta siswa untuk membaca teks yang sama tapi memberikan tugas yang berbeda.misal nya guru menterjemah informasi apa saja yang ada dalam teks dalam bentuk tabel, disisi lain kelompok lain akan membuka sesi tanya jawab.
guru meminta siswa untuk membaca teks yang sama tapi memberikan tugas yang berbeda.misal nya guru menterjemah informasi apa saja yang ada dalam teks dalam bentuk tabel, disisi lain kelompok lain akan membuka sesi tanya jawab.
·
Berikan siswa aturan yang berbeda.
Disamping memberikan
tugas guru juga dapat memberikan aturan yang berbeda pada siswa dalam
mengerjakan atau melakukan suatu permainan.
·
Berikan penghargaan bagi siswa yang
dapat menyelesaikan tugas dengan cepat.
Jika siswa melakukan
tugas yang sama dengan isi yang sama juga, seorang siswa dapat menyelesaikan
nya lebih cepat dibanding temannya, maka guru harus memberikan sejenis
penghargaan seperti nilai tambahan pada siswa tersebut.
·
Mendukung tanggapan siswa yang berbeda.
Guru dapat memberikan siswa materi dan
tugas yang sama, tapi menerima siswa yang berbeda untuk merespon mereka. Dalam
artian menerima tanggapan dan pendapat siswa yang berbeda.
3.
Bekerjasama
dengan guru dan prinsip lain.
Keadaan
lain yang berbeda adalah guru harus memiliki perjanjian dalam riwayat kerja
mereka: mengajar di bawah naungan kelembagaan, yang mana tidak bertemu dengan
standar ideal mereka atau pendidikan filosofisnya.
·
Kelas – kelas yang terlalu luas untuk
mengikuti bagian dari hasil yang mengharapkan administrasi.
·
Kondisi fisik dalam kelas yang berat.
·
Administasi yang dikenakan sebagai
pembatas atau ketidakleluasaan dalam mengajar.
4.
Ciptakan
iklim positif dalam kelas.
4.1 Kedisiplinan
Jika seluruh siswa bekerja keras pada
hakekatnya termotivasi, aktif, mempersembahkan, pelajar yang cerdas disebut
juga dengan siswa yang punya kedisiplinan dalam belajar.
·
Perilaku
Perilaku yang dimaksud kan disini yaitu
siswa patuh dan dispilin dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh
guru, serta sopan santun kepada guru nya.
·
Memodifikasi perilaku.
Seperti cheating/ mencontek. Mencontek
adalah hal disiplin yang memerlukan kebenaran. Memperkecil peluang untuk
menyontek suatu bentuk pencegahan untuk
membuktikan lebih berhasilnya orang yang tidak menyontek daripada yang
menyontek.
4.2 Memberikan
laporan penilaian.
Rapport adalah sesuatu
yang licik tapi konsep penting dalam menciptakan energy positive dalam kelas.
Rapport merupakan hubungan antara guru dengan siswa, hubungan yang membangun.
Rapport mencakup uji kemampuan dan kreatifitas siswa. Penilaian atau hasil
evaluasi siswa.
4.3 Menyeimbangkan
antara pujian dan kritik.
Bagian dari laporan
yang dibuat harus seimbang antara pujian dan kritik terhadap hasilo belajar
siswa.
5.
Aturan-aturan
guru
5.1 Aturan
guru dalam kelas.
Untuk kenyamanan dalam
proses belajar mengajar seorang guru juga memiliki aturan- aturan yang
diberlakukan pada siswa nya.
5.2 Aturan penutur asli dan bukan penutur asli.
Yang bukan penutur asli
dapat merasakan ketidak adilan dan kadang- kadang sama rata terhadap apa
pemahaman mereka yang menganggap keunggulan dalam penutur asli. Penutur
asli,disisi lain memiliki keuntungan dalam percaya diri kebahasaan tentang
bahasa mereka dalam kelas yang mana yang bukan penutur asli kadang- kadang
kurang bersungguh- sungguh.
6.
Gaya
bahasa guru
6.1 Cara
guru dalam mengajar.
Gaya guru dalam
mengajar termasuk kecenderungan dalam mempertimbangkan perkembangan keahlian
guru tersebut.
6.2 Strategy pertanyaan.
Gurudapat mengajukan
pertanyaan pada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari siswa.
7. Karakter bahasa.
7.1 Bahasa
pertama.
Terkadang dalam mengajarkan bahasa
asing kita harus menjelaskanya dengan mengunakan bahasa asli kita, karena tidak
semua bahasa asing itu dapat di
diajarkan kepada siswa dengan mengunakan bahasa asing itu juga.kita
harus mengunakan bahasa pertama untuk menjelaskanya supaya siswa lebih paham
dan lebih mengerti apa yang kita ajarkan.namun terkadang guru juga tidak membatasi pengunaan bahasa pertama ini di
dalam kelas,dan harusnya guru membatasinya.
7.2 Bahasa
kedua.
Gunakanlah bahasa asing
itu sendiri dalam menjelaskan materi yang sedang kita ajarkan, karena dengan
begitu siswa akan mencoba menganalisa dan berusaha untuk mengikuti apa yang kita
lakukan,tapi kadang kadang banyak siswa yang tidak mengerti dengan apa yang
kita sampaikan sehinga mereka tidak menagkap isi pembicaraan kita.
8.
Bahasa
tubuh guru
Seorang
guru harus mampu menggunakan bahasa tubuh, tidak hanya menggunakan suara dalam
menjelaskan sesuatu namun juga harus menngunakan bahasa isyarat untuk suatu
keadaan tertentu.
9.
Menentukan
kesalahan- kesalahan dan umpan balik.
9.1 Students
make mistakes.
·
L1 interference ( campur tangan )
Siswa yang belajar
bahasa inggris sebagai bahasa kedua sungguh pengetahuan yang dalam paling
kurang satu bahasa lain. Yang mana L1 dan variasi bahasa inggris yang
dipelajari menjadi suatu hubungan atau kontak dengan yang lainnya, dimana
sering kali terjadi kebingungan yang menimbulkan kesalahan dalam penggunaan
bahasa inggris oleh pelajar.
·
Kesalahan kesalahan dalam perkembangan.
Pelajar bahasa asing
membuat beberapa jenis kesalahan seperti she
is more nicer than him, more
untuk menyatakan perbandingan yang lebih,dan kemudian menggabungkan dengan aturan
yang telah dipelajari siswa – jenis comparative adjective dengan adjective + -er. Kesalahn seperti ini adalah bagian
dari proses pemerolehan yang alami.
9.2 Feedback
selama oral ( lisan )
·
Akurat dan kelancaran / kefasihan
dalam pekerjaan lisan
seperti percakapan siswa harus fasih pengucapannya. Akurat misalnya pada
pembelajaran grammar, kosa kata atau ketika meminta siswa untuk menggunakan
bahasa yang lancar.maksud nya disini ketika di adakannya tes lisan siswa dapat
menggunakan bahasa dengan jelas dan fasih sehingga nya tidak terjadi kesalahan
dalam berbahasa.
·
Feedback during accuracy work.
Cara alternative yang
dapat dilakukan:
-menunjukkan kesalahan
seperti pengulangan, bunyi yang bergema, pernyataan dan pertanyaan, ekspresi,
isyarat dan perumusan bahasa.
-menunjukkan kebenaran.
Jika siswa melakukan
kesalahan dalam penggunaan bahasa baik pengucapan dan pemaknaan maka guru dapat
mengoreksi kesalahan siswa dan membenarkan dalam artian member tahu yang
sebenarnya apa dan bagaimana.
·
Feedback during fluency work
-pembetulan yang baik.
- merekam/ menyimpan
kesalahan
- memberikan feedback
setelah kejadian atau kesalahan yang tealh diperbuat.
·
Feedback dalam penulisan.
-
Merespon.
-
Correcting, guru dapat mengoreksi
kesalahan yang mungkin dibuat siswa ketika di perintahkan untuk membuat suatu
tulisan (writing task) baik dari segi pengkodean atau pun margin nya.
-
Latih siswa.
-
Menyertakan siswa.
-
Mengakhiri proses umpan balik.
-
Penekanan pada siswa dan guru dalam
written feedback.
Ø Memberikan
perhatian yang ekstra ketika mengoreksi pekerjaan siswa sehingganya tidak
terjadi kesalahan.
Ø Memberikan
kode yang berbeda pada kesalahan yang berbeda pula.
Ø Jangan
tandai semua kertas.
Ø Libatkan
siswa.
Guru tidak dapat
mengoreksi semua bagian dari tugas siswa dan siswa dapat terlibat dalam
pengoreksian tersebut seperti mlelihat kesalahan lain yang terdapat pada
lembaran kertas siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar